rss
twitter
facebook

Rabu, 14 April 2010

Isi hati ayah kita

Halo, long time no post... Hha
Post kali ini menceritakan tentang ayah kita... Ya, kdang kita lupa seberapa besar jasanya... :-V
Biasanya, bagi seorang anak yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya..
Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak kecil……
Ayah biasanya mengajari anaknya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Yah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut anaknya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu anaknya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…..
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, Ibu datang membujukmu agar tidak marah.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa anak kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Yang terbaik.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu atas pilihan anak-anaknya.

Ketika kamu menjadi dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu, Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda dan akan diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “anak-anaknya tidak manja, berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Dan akhirnya….

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan nanti bersama seseorang perempuan yang di anggapnya pantas mendampinginya, Ayah pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Allah SWT, Ayah berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Lindungilah anak-anakku…
Anak kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi manusia dewasa….
Bahagiakanlah ia bersama …”

Setelah itu nantinya Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….


Ayah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Jangan pernah agan² lupain dia, walaupun kita mengira dia ngekang, ngenganggu kebebasan kita, tapi dia cuma pengen yg terbaik buat kita...



Click me to know more...

Sabtu, 10 April 2010

The Power of WORDS

The Power of WORDS..... Lucu gan...
Kisah ini terjadi di suatu pagi yang cerah....
ya.... Mungkin tidak begitu cerah untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar putrinya....

Dia mendapati kamar itu sudah rapi, dgn selembar amplop bertuliskan untuk ayah di atas kasurnya.
Perlahan dia mulai membuka surat itu :

Ayah tercinta,
Aku menulis surat ini dgn perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini , aku telah pergi meninggalkan rumah. Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia.... ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat di tubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya. Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua ( aku pikir jaman sekarang 42th tidaklah terlalu tua ). Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama.

Kami akan tinggal berpindah2, dia punya bisnis perdagangan extacy yg sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk. Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS; jadi dia bisa segera sembuh.... Aku tahu dia juga punya cewek lain, tapi aku percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda.
Ayah.... Jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15th sekarang, aku bisa menjaga diriku.
Salam sayang untuk kalian semua. Ohh... Iya.... Berikan bonekaku untuk adik, dia sangat menginginkannya..

...
.....
......
.......
........
Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu......





:D


Click me to know more...

Jumat, 09 April 2010

Lagi Banyak Beban...

Hallo gan...

Lgi bnyak beban neh :-hh ...

Kirain dah UN udh gk da Beban.. Eh, ternyata masih ada :-Y ...
Blom UAS, Ujian Praktek... Tambah lgi lomba Bhs. Inggris :-Y , asal nya pengen nolak... Tpi karna yg nyalonin guru favorit ane, ya mw aja deh... Lmyan kan nnti KALO menang dpt prestasi... Hha :D
Apalgi klo msuk SMA favorit ane hrus test lgi... hadoooh.... Tambah bingung,,, :-Y

Otak ane lgi susah belajar akhir² ini,, pengen nya maen aja... Tpi guru IPS dtg mulu k klas, guru nya rajin... Cuma dia guru yg dtg k klas minggu ini... Ane salut sih dia rajin, tpi ane lgi mles blajar neeh... Hehehe :-V

Coba aja yah,, hidup ini tanpa beban... Seminggu aja... Gk ada yg perlu d kerjain, ngejalanin hidup tanpa ada sesuatu yg di pikirin, ENAK kn tuh??
Lakuin apa yg kita mw, pergi kemanapun kita pngen... Dan lupakan kehidupan yg SANGAT RUMIT ini...

Tpi bagaimanapun itu gak akan pernah terjadi, ya karena hidup di dunia ini pasti ada aja masalah yang datang... Mungkin di Surga kelak, di kehidupan kita tidak akan ada beban lagi...



Bersenang-senang sepuas hati, melakukan apapun yang ingin dilakukan... Senangnya... Makanya selagi di dunia banyak melakukan amal baik, agar kita bisa hidup abadi di Surga nnti...




Click me to know more...

Kamis, 08 April 2010

Jagalah Amanah

Halo gan... Ane blik lgi..
Tpi post ini beda ama yg lain, post ini gk gaje, tpi juga gk dpet nyontek...

Ini bukan amanat yg suka ada d upacara :-indo lho... :-cd
Amanah menurut KBBI (Kamus Gede [baca: besar] Bahasa Indonesia)
  • n Sesuatu yg dipercayakan (dititipkan) kpd orang lain
  • n keamanan; ketenteraman
  • a dapat dipercaya (boleh dipercaya); setia
Menurut Islam Ma'na amanah adalah
Menjaga/bertanggung jawabnya seorang manusia dari segala sesuatu yang diperintahkan kepadanya. Dan melaksanakan segala kefarduan dan kewajibannya. Juga menjauhi diri dari kema'siatan dan kemungkaran.


Sebagai manusia kita diharuskan menjaga amanah, baik amanah dari manusia ataupun dari Allah swt.

Menjaga amanah dari manusia seperti jika kita diberi titipan barang oleh orang lain, kita harus menjaganya, karna jadi manusia itu harus jujur... Jika tidak akan susah kehidupan kita kelak.. Kaya KORUPTOR si*l*n itu.. Mereka tidak jujur dan membuat negara kebingungan :-Y dan membuat rakyat semakin menderita :-# ... Mungkin mereka selamat di dunia, tapi di Akherat nanti siksaan menunggu mereka :-# :-#
Salah satu contoh menjaga amanah dari manusia,
menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Menjadi pemimpin berarti kita telah d beri amanah dari rakyat untuk menjaga apa yg kita pimpin. Disatu riwayat disebutkan "Jika ada seseorang yg terjatuh di jalan karena jalan yg rusak/jelek maka Abu Bakar (saat itu sedang menjadi kholifah/pemimpin) berdosa kepadanya... Jadi, kita harus menjaga amanah rakyat sebagai pemimpin dari hal kecil...

Menjaga amanah dari Allah swt. harus kita lakukan sebagai makhluk yang paling mulia di dunia ini... Dengan cara:

Taqwa [Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya],

Menjaga tubuh kita, karna tubuh yang kita miliki ini adalah amanah dari Yang Maha Kuasa... Kita tidak boleh menyentuh sesuatu yg seharusnya tidak kita sentuh, berjalan ke tempat yg seharusnya kita datangi, dll.,


Hanya itu yg bsa ane bagi, tpi masih banyak cara lain untuk menjaga amanah dari Allah swt...


Ya sgtu dlu deh.. Mles nulis lgi.. :-V :-V

Click me to know more...

Senin, 05 April 2010

Perbedaan Mantan Presiden Indonesia :D

Perbandingan mantan president Indonesia :-indo

BUNG KARNO = disukai perempuan
PAK HARTO = ditaklukkan perempuan
PAK HABIBIE = disangka perempuan
GUS DUR = digandeng perempuan
BU MEGA = perempuan beneran :-hh


BUNG KARNO = bukan militer, tapi penampilan
militer.
PAK HARTO = bekas militer, mengembangkan
tradisi militer
PAK HABIBIE = dekat militer, dilindungi militer
GUS DUR = bukan militer, tapi punya militer
swasta (Banser NU)

BUNG KARNO = memancing wanita
PAK HARTO = memancing ikan
PAK HABIBIE = memancing amarah mahasiswa
GUS DUR = memancing tawa siapa saja :D


BUNG KARNO = dimanfaatkan komunis
PAK HARTO = dimanfaatkan putera-puterinya
PAK HABIBIE = dimanfaatkan konco-konconya
GUS DUR = dimanfaatkan tukang pijatnya :-cd
BU MEGA = dimanfaatkan suaminya


BUNG KARNO = bingung memilih perempuan.
PAK HARTO = tidak pernah bingung
PAK HABIBIE = berpemampilan seperti orang
bingung
GUS DUR = suka membuat bingung orang lain
BU MEGA = dibuat bingung suaminya


BUNG KARNO = turun dari presiden karena ada
yg mau gantikan
PAK HARTO = turun dari presiden karena sudah
menyiapkan pengganti
PAK HABIBIE = turun dari presiden karena
didemo
mahasiswa
GUS DUR = tidak mau turun


BUNG KARNO = menciptakan keamanan dan
persatuan bangsa
PAK HARTO = menciptakan kemakmuran
bangsa
dan keluarganya
PAK HABIBIE = menciptakan demontrasi dan
perpecahan bangsa :-cd
GUS DUR = menciptakan partai kebangkitan
bangsa


BUNG KARNO = jarang sekali jalan-jalan
PAK HARTO = suka jalan-jalan
PAK HABIBIE = bisa jalankan pesawat
GUS DUR = sudah jalannya susah, suka jalan-
jalan ke Luar Negeri lagi :-hh

BUNG KARNO = dapat ilmu dari pengalaman
PAK HARTO = dapat ilmu dari SD
PAK HABIBIE = dapat ilmu dari Jerman
GUS DUR = dapat ilmu dari langit
BU MEGA = dapat ilmu dari bokapnya


BUNG KARNO = prinsipnya: Merdeka atau Mati
PAK HARTO = prinsipnya: Lebih baik sakit dari
pada dipenjara
PAK HABIBIE = prinsipnya: kemajuan dengan
penguasaan teknologi
GUS DUR = prinsipnya: gitu saja koq repot..... :D
BU MEGA = prinsipnya: diam itu emas


BUNG KARNO = Old Order
PAK HARTO & PAK HABIBIE = New Order
GUS DUR : NO ORDER


BUNG KARNO = Gila Wanita
PAK HARTO = Gila Harta
HABIBIE = Seperti orang gila
GUS DUR = Pemilihnya yang gila
BU MEGA = Suaminya yang gila


BUNG KARNO = negarawan
PAK HARTO = hartawan
HABIBIE = ilmuwan
GUS DUR = wisatawan
BU MEGA = tak perawan :D

Just for Fun... :-V :-V

Click me to know more...

Jumat, 02 April 2010

Suamiku kini telah tiada dan penyesalanku yang terus ada

Dapet Curcol lagi...


Ini adalah kisah nyata di kehidupanku
Seorang suami yg kucintai yang kini telah tiada
Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku
Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku
Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.

Aku merasa sangat berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya dengan amarah :-@ :-@ , Tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan segenggam luapan amarah. :-@
Selalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku, Tak mengerti aku, dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.
Tapi kini aku tahu.
Semua ucapanku selama ini salah. Dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada.
Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya.
Bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.
Dia berkata, “ Setiap kali kami ajak dia makan siang, mas anwar jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali,alasannya slalu tak jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau makan siang, Dia menjawab, “ Aku belum melihat istriku makan siang dan aku belum melihat anakku minum susu dengan riang.lalu bagaimana aku bisa makan siang.” Saat itu tertegun, aku salut pada suamimu. Dia sosok yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang sangat sayang pada keluarga, tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”
Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang hebat.

Teringat akan amarahku pada suamiku, aku selalu mengatakan dia slalu menyibukkan diri pada pekerjaan, dia tak pernah peduli pada anak kita. Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku menemukan dokumen2 pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen itu, yang salah satunya berbunyi, “ Perusahaan kecil CV.Anwar Sejahtera di bangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi CV.Anwar Sejahtera, melainkan akan di teruskan oleh putra kesayanganku dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera. Maaf nak, ayah tidak bisa memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian. Tapi cukuplah ibumu yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa, kasih sayang yang lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran. Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan menjadi pemimpin, sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”
Membaca itu, benar2 baru kusadari. Betapa suamiku menyayangi putraku. Betapa dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan jalan untuk kebaikan anak kita.

Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “ Ibu capai? Istirahat dulu saja”
Dengan kasar kukatakan, “ Ya jelas aku capai, semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Urus anak,urus cucian,masak,ayah tahunya ya pulang datang bersih. Titik.” :-@
Sungguh, bagaimana perasaan suamiku saat itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari. Beban dia sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat di banding aku. Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.

Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang kerjanya. Tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya. Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang murah di kota kami. Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia menanyakan pada suamiku.
“Pak kenapa cari klinik yang termurah? Saya rasa bapak bisa berobat di tempat yg lebih mahal dan lebih memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik pula”
Dan suamiku menjawab, “ Tak usahlah terlalu mahal. Aku cukup saja aku ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih. Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa sayang yang tulus dan ikhlas.”
Tuhan.. Maafkan hamba Tuhan, hamba tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi keluarga ini. Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang kini ada. :-Y

Saya menulis ini sebagai renungan kita bersama. Agar kesalahan yang saya lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa. Hanyalah penyesalan dan tak merubah apa-apa.
Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari.
Banggalah pada suamimu,karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya.
Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat. Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban berat di luar sana.
Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu.
Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar.
Dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.

Teruntuk suamiku.
Maafkan aku sayang.
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.
Aku bangga padamu, aku sayang padamu.

Istrimu
Rina
:T_T
Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara,teman,kerabat anda. Saya berharap pengalaman yg saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.





Click me to know more...